Sabtu, 20 November 2010

http://capedeh.com/mitos-tentang-petir-bahaya-petir/tips-tips/

Mitos Tentang Petir Bahaya Petir. Petir adalah fenomena alam yang mempesona namun mematikan. Petir menjadi momok menakutkan karena kerap menimbulkan korban jiwa akibat disambar petir. Banyak orang mempunyai mitos dan bahaya petir dalam kehidupan sehari-hari.
Mitos Tentang Petir

Mitos Tentang Petir

Berikut adalah sepuluh mitos tentang petir yang beredar di masyarakat :

1. Petir Hanya Menyambar Saat Hujan

Petir dapat menyambar sebelum, pada saat, atau setelah hujan. Bahkan, petir kerap muncul di langit biru pada cuaca cerah.

2. Petir Tidak Pernah Menyambar Tempat yang Sama Dua Kali

Petir sering menyambar tempat yang sama berulang-ulang, terutama tempat tinggi dan berujung lancip, seperti beberapa gedung pencakar langit.

3. Ban Karet Melindungi Anda

Mobil adalah salah satu tempat yang aman pada saat terjadi petir menyambar. Namun, itu bukan karena ban mobil. Bodi berbahan metal di luar mobil menghantar aliran listrik di luar mobil. Untuk berjaga-jaga, selalu pastikan jendela mobil tertutup rapat.

4. Berdiri di Bawah Pohon

Berada di bawah pohon pada saat hujan lebat disertai petir tidaklah terlalu aman. Seseorang berpotensi terkena sengatan petir secara langsung atau terluka oleh listrik yang mengalir di tanah.

5. Tidak Apa-apa Menyelesaikan Pertandingan Saat Hujan Lebat

Mengingat terdapat sejumlah kasus serangan petir, manajemen beberapa klub olah raga dunia kini mempunyai kebijakan baru. Pertangingan akan dihentikan sementara pada saat hujan deras demi keselamatan.

6. Telungkup di Tanah

Jika petir mengalir di permukaan tanah, menelungkupkan badan tidak selamanya menyelamatkan Anda. Tindakan seperti itu sudah tidak berlaku karena memberikan anggapan yang salah terhadap konsep keselamatan. Berdasarkan pendapat sejumlah ahli, tidak ada tempat yang aman di daerah terbuka saat petir menyambar.

7. Orang Yang Tersambar Petir Berbahaya Untuk Disentuh

Korban sambaran petir harus cepat mendapat pengobatan, seperti bantuan pernafasan (CPR). Badan manusia tidak menyimpan listrik dari luar, sehingga sangat aman untuk disentuh.

8. Aksesoris Berbahan Metal Mengundang Petir

Jangan bersusah payah melepas aksesoris metal Anda pada saat petir menyambar, sebab sejumlah benda tersebut tidak mengundang petir. Yang harus diperhatikan adalah tidak membawa payung karena itu membuat Anda lebih tinggi.

9. Saya Aman Berada Dalam Rumah

Ya, rumah atau bangunan lain adalah tempat teraman pada saat petir menyambar. Kendati begitu, pada saat berada di dalam, jauhi kabel telepon, perabot elektronik, dan alat-alat yang mengandung listrik lain. Jauhi pula air dan pipa-pipa. Dan yang terakhir, jangan berada dekat jendela hanya karena ingin melihat visual petir yang mengagumkan.

10. Disambar Petir Belum Tentu Mati

Jika anda di sambar petir belum tentu anda meninggal atau mati. Ada beberapa kasus tersambar petir yang tidak menyebabkan manusia yang tersambar meninggal, malahan tidak terjadi lecet atau patah serta kerusakan saraf yang berarti. Silahkan dicoba jika penasaran.

Android MID Acho C901 TFT Layar Touchscreen Resistif

Android MID Acho C901 TFT Layar Touchscreen Resistif. Produsen Cina portable media player mengumumkan Android MID terbaru Acho C901. Perangkat yang terlihat cukup biasa ini dilengkapi fitur 7-inci 800 x 480 TFT layar touchscreen resistif, sebuah chipset RK2080 Rockchip, konektivitas Wi-Fi, built-in trackball untuk memungkinkan Anda menavigasi dengan mudah.
Acho C901 Android MID

Android MID Acho C901 TFT Layar Touchscreen Resistif

Acho C901 Android MID berjalan pada Android OS, memiliki kemampuan yang baik pada video, mampu bermain MKV (H.264), AVI, RM, RMVB, FLV, MP4 video. Mendukung 720p HD pemutaran video. Acho C901 mungkin bisa disebut MID RK2080 lain Rockchip MID powered.

Sayangnya Informasi lain masih belum tersedia, seperti tanggal rilis, harga dan Spesifikasi lengkap dari Acho C901 Android MID TFT Layar Touchscreen Resistif ini. Kita tunggu informasi detail dari perangkat terbaru ini mendatang.
Tags : Acho C901 Android MID, Android OS, Chipset RK2080 Rockchip, MID RK2080, Rockchip MID Powered, Touch Screen Resistif,
Android MID Acho C901 TFT Layar Touchscreen Resistif

Sabtu, 13 November 2010

PENGELOLAAN KURIKULUM di SMA

PENGELOLAAN KURIKULUM di SMA
MATERI DISKUSI KULIAH PROFESI KEPENDIDIKAN





OLEH :
KELOMPOK 1
1. Hosnol Hotimah (090210101060)
2. Laily Anisa Nurhidayati (090210101065)
3. Wirdah Pramita N (090210101068)
4. Raifi Wulandari (090210101089)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KUGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
SEMESTER GENAP 2009/2010

DAFTAR ISI


Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Kegiatan
1.4 Manfaat
II. PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan Pustaka/Teori
A. Pengertian Kurikulum
B. Dasar-dasar Kurikulum
C. Ruang Lingkup Administrasi Kurikulum/Pengajaran
2.2 Paparan Hasil Observasi/Wawancara
2.3 Diskusi
2.4 Faktor Pendukung dalam Pelaksanaan
2.5 Kendala-Kendala dalam Pelaksanaan
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka






I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon oleh kinerja pendidikan yang profesional dan bermutu tinggi. Mutu pendidikan yang demikian itu sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas dan kehidupan yang damai, terbuka, dan berdemokrasi, serta mampu bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh warga negara Indonesia. Oleh karena itu, kinerja pendidikan menuntut adanya pembenahan dan penyempurnaan terhadap aspek substantif yang mendukungnya, yakni kurikulum.
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat.

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana pengelolaan kurikulum di SMA?
1.2.2 Bagaimana penerapan dan pengembangan kurikulum di SMA?
1.2.3 Bagaimana ruang lingkup administrasi kurikulum?

1.3 Tujuan Kegiatan
1.3.1 Untuk mengetahui pengelolaan kurikulum di sekolah.
1.3.2 Untuk lebih memahami tentang penerapan dan pengembangan kurikulum yang ada.
1.3.3 Membandingkan pengertian kurikulum dari ahli kurikulum dengan teori di buku.
1.4 Manfaat
1.4.1 Mengetahui pengelolaan kurikulum di sekolah
1.4.2 Memahami tentang penerapan kurikulum di SMA



II. PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan Pustaka/Teori
A. PENGERTIAN KURIKULUM
Terdapat bermacam-macam pengertian diberikan kepada istilah kurikulum. Kurikulum dapat diartikan secara sempit dan secara luas. Secara sempit kurikulum dapat diartikansebagai sejumlah mata pelajaran yang diberikan kepada murid di sekolah; sedangkan dalam pengertian yang luas kurikulum berarti semua pengalaman belajar yang diberikan sekolah kepada murid selama murid mengikuti pendidikan di sekolah.
Pengertian yang lebih luas dari kurikulum yang dikemukakan oleh sementara ahli, ialah bahwa keseluruhan hidup ini adalah kurikulum bagi anak. Jadi meliputi semua pengaruh yang datang dari sekolah, keluarga, maupun masyarakat.
Kurikulum yang sebenarnya ialah yang nyata yang dilakukan oleh guru terutama di dalam kelas untuk mempengaruhi anak ke arah terwujudnya tujuan pendidikan. Kurikulum yang sesungguhnya adalah interaksi antara murid dengan guru serta lingkungannya dibawah pimpinan guru. Apa yang dilakukan oleh guru untuk mempengaruhi dan mengubah kelakuan murid itulah kurikulum yang sebenarnya.
Fungsi-fungsi kegiatan pengelolaan kurikulum pada dasarnya tidak berbeda dengan fungsi-fungsi kegiatan pengelolaan pada umumnya. Fungsi itu terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengawasan, serta penilaian.
Aspek kuriklum yang tertulis dan lebih populer sering disebut stated curriculum atau manifested curriculum. Aspek ini paling mendapat perhatian karena jelas dan mudah mengembangknnnya dan sejalan dengan perkembangan atau perubahan arti kurikulum itu sendiri. Jadi, stated curriculum adalah berupa buku-buku kurikulum yang berisi program-program pendidikan yang telah kita kenal selama ini. Adapun aspek kurikulun yang tidak tertulis disebut hidden urriculum atau unstudied curriculum. Aspek ini kurang populer dan kurang mendapat perhatian, karena aspek ini baru diperhatikan orang setelah kurikulum diberi arti yang lebih luas.
Karakteristik stated curriculum ialah:
a. Kurikulum harus bersifat fleksibel, mudah diubah ke kesempurnaan, sesuai dengan kebutuhan dan kemajuan ilmu pengetahuan.
b. Kurikulum adalah merupakan deskripsi atau uraian tentang rencana atau program yang akan dilaksanakan
c. Kurikulum biasanya berisi tentang bermacam-macam bidang studi (areas of learning)
d. Kurikulum dapat diperuntukkan bagi seorang pelajar saja atau disusun bagi suatu kelompok yang besar.
e. Kurikulum selalu berhubungan dengan atau merupakan program dari suatu lembaga pendidkan (educational centre).

B. DASAR-DASAR KURIKULUM
Untuk membahas atau menyusun suatu kurikulum perlu dipertimbangkan faktor-faktor yang merupakan landasan bagi kurikulum, faktor-faktor tersebut adalah:
a. Filsafat dan tujuan pendidikan
Sekolah bertujuan mendidik anak agar ia menjadi manusia yang baik dalam masyarakat yang dimaksud manusia yang baik ditentukan oleh cita-cita, nilai-nilai atau filsafat para guru, orang tua, masyarakat umumnya, negara dan dunia. Perbedaan filsafat dengan sendirinya menimbulkan perbedaan dalam tujuan pendidikan.
b. Psikologi belajar
Pendidikan disekolah diberikan dengan kepercayaan dn keyakinan bahwa anak itu dapat dididik.
c. Faktor anak
Sekolah didirikan untuk anak, sebab itu anak itu sendiri merupakan suatu faktor yang tak dapat diabaikan. Ada kurikulum yang semata-mata didasarkan atas minat dan kebutuhan anak, yang disebut”childcentered” kurikulum, yang timbul reaksi terhadap kurikulum, yang hanya memberi bahan pelajaran yang penting menurut anggapan orang dewasa tanpa menghiraukan keinginan dan kebutuhan anak sendiri.

d. Faktor masyarakat
Ternyata bahwa “child-centered” kurikulum yang ekstrem atau berlebih-lebihan itu tidak dapat dipertahankan. Bagaimanapun juga anak itu harus hidup dalam masyarakat dan harus memenuhi tugasnya masing-masing, baik sebagai anak maupun sebagai orang dewasa kelak. Tuntutan masyarakat tidak dapat diabaikan. Jadi masyarakat dalam kuriulum ini tak berarti bahwa haya kepentingan masyarakat saja diperhatikan, artinya, bahwa kurikulum itu harus semata-mata society-centered. Kini orang mengambil jalan tengah yakni kurikulum berdasarkan child-in-his-society, dimana dicari keseimbangan antara kepentingan anak dan masyarakat.

C. RUANG LINGKUP ADMINISTRASI KURIKULUM/PENGAJARAN
Ruang lingkup kegiata administrasi kuikulum/pengajaran disekolah antara lain:
a. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas-tugas guru
Tugaspokok yang harus dilakukan oleh kepala sekolah sebagai administrator pendidikan dengan administrasi kurikulum yang berkaitan dengan tugas guru terutama adalah melakukan pembagian tugas guru yang berkaitan dengan tujuan pendidikan dan tugas-tugas pembinaan kegiatan ekstrakurikuler.

b. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas-tugas siswa
Murid sebagai subjek utama pendidikan disekolah harus mendapatkan perhatian yang serius dalam kegiatan administrasi kurikulum disekolah.
c. Kegiatan yang berhubungan dengan proses belajar-mengajar(pbm)
Kegiatan ini merupakan kegiatan inti disekolah.pokok-pokok kegiatan yang termasuk dalam kgiatan ini antara lain:penyusunan kalender pendidikan, penyusunan program catur wulan berdasarkn kalender pendidikan, penyusunan jadwal pelajaran, penyusunan satuan pelajaran, pengisian journal kelas, penyusunan laporan kemajuan belajar murid.
d. Kegiatan yang berubungan dengan ko-kurikuler dan ekstra kurikuler.
Kegiatan ko-kurikuler biasanya dilakukan dalam bentuk pemberian tugas-tugas tertentu kepada murid. Sedangkan kegiatan ekstra kurikuler merupakan kegiatan di luar jam pelajaran biasa yang tidak terkait secara erat dengan pelajaran di sekolah.
e. Kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan evaluasi belajar tahap akhir (EBTA).
Kegiatan pelaksanaan EBTA merupakan kegiatan akhir tahun ajaran untuk mengevaluasi kegiatan pengajaran selama siswa mengikuti pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Tinggi rendahnya hasil EBTA ini akan menjadi barometer terhadap keberhasilan sekolah yang bersangkutan. Oleh karena itu, pelaksanaan EBTA tersebut harus dilakukan dengan serius serta mengikuti peraturan yang berlaku.
f. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas bimbingan dan penyuluhan disekolah.
Kegiatan bimbingan dan penyuluhan yang merupakan kegiatan bantuan kepada murid agar dapat mencapai kemajuan yang optimal dalam proses perkembangannya memiliki peranan yang amat penting dalam membantu mengoptimalkan pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.


2.2 Paparan Hasil Observasi/Wawancara
Kelompok kami telah melakukan observasi mengenai pengelolaan kurikulum di SMA. SMA yang menjadi sasaran observasi kelompok kami adalah SMAN 2 Jember. Kami mewawancarai WaKa Kurikulum SMAN 2 Jember, yakni Bapak Restu Bagus Sudjatmiko.
Kurikulum merupakan seperangkat program yang disusun secara sistematis agar siswa mengalami proses pembelajaran secara terus-menerus. Program yang disusun secara sistematis merupakan rangkaian mata pelajaran yang dirancang dan disampaikan dalam proses pembelajaran dalam tatap muka di kelas.
Pada tahun 2009-2010, SMAN 2 Jember menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan untuk semua jenjang, yaitu siswa kelas X, XI, dan XII. SMAN 2 Jember menerapkan KTSP sejak tiga tahun yang lalu, yaitu tahun 2007-2008. Namun, pada tahun tersebut KTSP hanya diberlakukan pada siswa kelas X. Pada tahun 2008-2009 KTSP diberlakukan pada siswa kelas X dan XI. Dan pada tahun 2009-2010 diberlakukan pada siswa kelas X, XI, dan XII.
KTSP ini adalah penyempurnaan dari kurikulum 2004 yaitu KBK. Pada KTSP ini, sekolah boleh menetapkan indikator-indikator pencapaian materi yang disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. Sedangkan pada KBK sekolah tidak boleh menetapkan indikator-indikator pencapaian materi pada tingkat satuan pendidikan, semuanya ditentukan oleh pusat.
Penekanan kurikulum di SMAN 2 Jember ini ditekankan pada semua aspek yaitu lingkungan, guru, dan siswa. Pada lingkungan yaitu sumber daya atau fasilitator, sarana dan prasarana hampir 100% memenuhi kualitas. Pada guru sudah sering melakukan pelatihan, workshop, seminar, dan lain-lain. Semua guru di sini berpendidikan minimal S1.
Pengelolaan kurikulum juga berhubungan dengan tugas-tugas guru yaitu mengajar dan mendidik para siswa. Selain tugas-tugas tersebut, guru juga sebagai pembina pada kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu berkaitan dengan tugas-tugas murid, sebagai sekolah yang favorit, para siswa SMAN 2 Jember memiliki potensi bersaing dengan SMA lain untuk memperoleh prestasi yang lebih baik.
Kurikulum di SMAN 2 Jember ini juga mengatur bidang intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan natural-natural lainnya.
● Bidang intrakurikuler : peningkatan mutu akademik (program bimbingan untuk kelas XII), intesif UAN, program bimbingan senin pagi, lomba akademik siswa, lomba akademik kelas, dan study club untuk pembinaan lomba.
● Bidang ekstrakurikuler : Kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 2 Jember ini paling banyak dibandingkan dengan sekolah yang lain, yaitu:

1. Bola Basket
2. Sepak Bola
3. Karate
4. Taekwondo
5. Tari
6. Break Dance
7. Cheer Leader
8. Teater
9. Pecinta Alam
10. Paskibra
11. Pramuka
12. Palang Merah Remaja
13. Prisma
14. Majalah Dinding
15. Bridge
16. Silat
17. Karya Ilmiah Remaja
18. Sanggar Belajar (Study Club)
●Bidang natural : penilaian, kriteria kenaikan kelas, penjurusan, program remidial, kelulusan, dan mutasi.
Stuktur kurikulum untuk KTSP memuat 16 mata pelajaran ditambah muatan lokal dan pengembangan diri. Muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah kabupaten Jember adalah pencak silat dan ini wajib diikuti oleh semua sekolah di wilayah kabupaten Jember karena merupakan Peraturan Daerah. Pengembangan diri yang wajib diikuti siswa SMAN 2 Jember ini adalah pramuka untuk kelas X dan XI. Sementara kelas XII adalah bimbingan senin pagi.
Hasil yang dicapai pada kurikulum KTSP ini di SMAN 2 Jember masih belum begitu terlihat karena kurikulum KTSP ini masih tiga tahun berjalan. Keberhasilan ini didasarkan pada tiga tolok ukur yaitu:
1. Output : perkembangan tingkat kemandirian siswa
2. Guru sebagai fasilitator
3. Nilai siswa berdasarkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum)

Untuk meningkatkan pengelolaan dan pengembangan kurikulum di SMAN 2 Jember ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Peningkatan kualitas SDM terutama guru, staf tata usaha, dan laboran
1) semua guru diikutkan pelatihan dalam mengajar menggunakan ICT sesuai dengan mata pelajaran masing-masing
2) semua guru baik MIPA maupun IPS selalu didorong untuk selalu meningkatkan kemampuannya dalam berbahasa inggris sebagai upaya pelaksanaan pembelajaran bilingual
3) menyelenggarakan berbagai workshop atau forum diskusi tentang penyusunan perangkat pembelajaran, pembuatan bahan ajar sampai dengan penyusunan perangkat evaluasi
4) menggalang kerjasama dengan perguruan tinggi di kota jember dan pihak lain untuk meningkatkan kemampuan guru dan karyawan
5) semua staf tata usaha, perpustakaan, dan laboran diikutkan pelatihan peningkatan kemampuan pengisian data sekolah dengan komputer(sistem informasi sekolah berbasis TIK)
b. Bidang akademik
1) Peningkatan kualitas pembelajaran dengan berbasis ICT untuk memperoleh prestasi berupa:
a. tercapainya prestasi kelulusan (100 % )dalam ujian nasional seperti tahun-tahun sebelumnya
b. peningkatan nilai rata-rata UN (0,25) untuk tiap mata pelajaran
c. peningkatan jumlah siswa yang memperoleh nilai 10 pada tiap mata pelajaran ujian nasional
d.peningkatan peringkat sekolah di tingkat kabupaten, propinsi maupun ditingkat nasional
2) Prestasi ( kuantitas ) outcome:
Meningkatkan jumlah lulusan yang dapat diterima diperguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta yang terbaik, (dalam maupun luar negeri) sebanyak 5 % tiap tahun, sehingga pad 5 tahun kedepan 85 % lulusan dapat terserap diperguruan tinggi, sebaimana yang ditetapkan dalam misi sekolah.Sedangkan bagi lulusan yang tidak mampu melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi dapat terserap dilingkungan kerja dalam masyarakat atau mampu menciptakan lapangan kerja sendiri.

c. Bidang pengembangan wawasan keilmuan
pelatihan yang intensif untuk menghadapi lomba akademik dengan mencari bahan dari internet atau sumber-sumber lain untuk lomba;
1. karya ilmiah
2. olimpiade fisika, kimia, biologi, matematika, komputer, astronomi,ekonomi, dan kebumian
3. lomba debat bahasa indonesia dan bahasa inggris.

Untuk lomba-lomba tersebut baru berhasil mencapai juara 1, 2, dan 3 pada tingkat kabupaten, dan beberapa siswa dapat menembus prestasi tingkat nasional.
Kendala-kendala yang menghambat dalam pelaksanaan kurikulum di SMAN 2 Jember ini dilihat dari segi input yaitu budaya siswa level di bawahnya (siswa berasal dari jenjang pendidikan yang berbeda) sehingga karakter dan sifat siswa berbeda, misalnya tradisi mencontek yang dibawa dari jenjang pendidikan sebelumnya. Dari segi SDM yaitu adanya perbedaan generasi antarguru (status quo) misalnya, masih ada guru yang tidak dapat menggunakan media berbasis IT dalam proses pembelajarannya. Dari segi sarana dan prasarana masih belum terlengkapi secara menyeluruh.


2.3 Diskusi
Pengelolan kurikulum pada dasarnya terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengawasan, serta penilaian.Perencanaan dalam pengembangan kurikulum sekolah menengah sebagian besar dilaksanakan oleh departemen pendidikan dan kebudayaan ditingkat pusat. In tidak berarti bahwa ditingkat kantor wilayah atau sekolah tidak ada pengembangan kurikulum lebih lanjut.
SMAN 2 jember telah menerapkan kurikulum tingkat satuan pusat (KTSP) yang mana kurikulum tersebut dibuat oleh satuan pendidikan. Dengan diterapkannya kebijakan pemerintah (Depdiknas) yaitu pengembangan kurikulum operasional dilakukan oleh satuan pendidikan. dengan program KTSP, maka seluruh jajaran disetiap pendidikan harus memiliki pemahaman yang luas dan mendalam. Tentang landasan pengembangan kurikulum dan secara operasional harus dijadikan rujukan dalam mengimplemintasikan kurikulum disetiap satuan pendidikan yang dikelolanya. Di dalam kurikulum SMA KTSP ditekankan pada 3 aspekyaitu:
a. Guru
Guru sebagai fasilitator, tugas seorang guru yang utama adalah melakukan tugas mengajar dan tugas-tugas pembinaan kegiatan ekstrakurikuler. Tugas mengajar mencapai 42 jam tatap muka dalam 1 minggu dan ditambah dengan kegiatan pengembangan diri diluar jam pelajaran yang setara dengan 2 jam tatap muka.
b. Murid
Murid sebagai subjek utama pendidikan disekolah yang harus mendapatkan perhatian yang serius dalam kegiatan kurikulum disekolah disamping kegiatan belajar-mengajar, beberapa program yang bersifat pengembangan aktivitas dan kreativitas melalui kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler.
Di SMAN 2 jember yang berhubungan dengan kegiatan ko-kurikuler adalah muatan lokal yaitu pencak silat dan diwajibkan bagi semua siswa. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler yang tidak terkait dengan pelajaran disekolah dan dilaksanakan diluar jam pelajaran.
Selain kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler kegiatan pelaksanaan ebta/ebtanas yang sekarang dikenal dengan ujian nasional merupakan kegiatan akhir tahun ajaran untuk mengevaluasi kegiatan pengajaran selama siswa mengikuti kegiatan pendidikan di sekolah yan bersangkutan. Tinggi rendahnya hasil UN akan menjadi barometer terhadap keberhasilan sekolah yang bersangkutan. hasil-hasil UN sangat membantu sekolah dalam merencanakan dan mengembangkan sekolah agar dapat meningkatkan akuntabilitas sekolah yang bersangkutan.
c. Lingkungan
Lingkungan itu sendiri berkaitan dengan sarana dan prasarana serta fasilitas penunjang dalam kegiatan belajar-mengajar. dari segi pengajar harus memiliki kualiatas yang baik agar siswa dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya secara maksimal sehingga mampu bersaing dengan siswa dari sekolah lain.

2.4 Faktor Pendukung dalam Pelaksanaan
a. Kemudahan dalam mengurus surat izin observasi pada pihak akademik.
b. Waktu pelaksanaan observasi yang tidak berbenturan dengan jadwal kuliah dan jadwal mengajar narasumber.
c. Suasana dan tempat yang kondusif .
d. Pihak SMAN 2 Jember menerima permohonan izin observasi kelompok kami.


2.5 Kendala-Kendala dalam Pelaksanaan
Ketika mengantar surat izin dan proposal observasi, kami menunggu narasumber agak lama karena beliau masih ada kepentingan.



III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pengertian kurikulum secara sempit adalah sejumlah mata pelajaran yang diberikan kepada murid di sekolah; sedangkan dalam pengertian yang luas kurikulum berarti semua pengalaman belajar yang diberikan sekolah kepada murid selama murid mengikuti pendidikan di sekolah.
2. Karakteristik stated curriculum ialah:
a. Kurikulum bersifat fleksibel
b. Kurikulum biasanya berisi tentang bermacam-macam bidang studi (areas of learning)
c. Kurikulum dapat diperuntukkan bagi seorang pelajar saja atau disusun bagi suatu kelompok yang besar.
d. Kurikulum selalu berhubungan dengan atau merupakan program dari suatu lembaga pendidkan (educational centre).
e. Kurikulum selalu berhubungan dengan atau merupakan program dari suatu lembaga pendidkan (educational centre).

3. Faktor-faktor yang merupakan landasan bagi kurikulum, faktor-faktor tersebut adalah: filsafat dan tujuan pendidikan, psikologi belajar, faktor anak, dan faktor masyarakat.
4. Penekanan kurikulum di SMAN 2 Jember ini ditekankan pada semua aspek yaitu lingkungan, guru, dan siswa.
5. Kurikulum di SMAN 2 Jember ini mengatur bidang intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan natural-natural lainnya.
6. Hasil yang dicapai pada kurikulum KTSP ini di SMAN 2 Jember didasarkan pada tiga tolok ukur yaitu: output, guru, dan nilai siswa berdasarkan KKM.

3.2 Saran
1. Kegiatan observasi mengenai manajemen profesi kependidikan perlu ditingkatkan agar kita lebih tahu mengeni perkembangan pendidikan yang ada di Indonesia.
2. Sebaiknya pihak sekolah lebih melengkapi sarana dan prasarana serta meningkatkan kualitas SDM untuk menunjang mutu dan kualitas.